Metode Belajar dalam Islam

Dalam kitab Syarhun li kitabi mafahim hizbut tahrir, Al ‘alim syaikh hafizh shalih menjelaskan bahwa metode belajar dalam islam ada tiga : 

1. Talaqiyyan fikriyyan

Maksud dari talaqiyyan fikriyyan adalah bahwa sebuah fakta harus dipelajari secara teliti hingga tak ada kesamaran lagi darinya, kemudian nash-nash yang berkaitan dengannya dipahami maknanya, kosa katanya, manthuq dan mafhumnya sehingga bisa diterapkan pada fakta tadi. Dengan demikian, fakta yang diindera bisa dikaitkan dengan nash sehingga mampu menggugah rasa, membangunkan kesadaran, serta menentramkan jiwa, maka setelah itu bisa didapatkan keputusan yang akhirnya pemikiran bisa diarahkan menuju kebenaran.

2. Meyakini Apa yang Dipelajari 

Dalam segala hal yang dipelajari tentunya kita harus yakin. Maksud dari meyakini disini adalah bahwa kita harus memahami ilmu kemudian ilmu tersebut kita kaitkan dengan keimanan, karena mengkaji islam mengandung arti membina diri dengan tsaqafah islam, yakni semua perkara yang disampaikan oleh Al qur’an dan Sunnah sehingga kita harus meyakininya sebagai bagian dari keimanan.

3. Dirasah Amaliyyah

Metode belajar dalam islam menuntut agar Islam dipelajari sebagai Dirasah amaliyyah (Kajian praktis) bukan Dirasah nazhariyyah (Kajian teoritis). Maksud dari Dirasah amaliyyah ini adalah bahwa segala sesuatu yang dapat diindera, apapun bentuknya baik itu kejadian maupun peristiwa, atau bisa juga benda-benda, semuanya itu untuk disikapi dan ditetapkan tindakan apa yang harus dilakukan terhadapnya, bukan hanya menjadi ilmu pengetahuan semata. Jadi, pembelajaran dalam islam itu bukan hanya untuk euforia semata apalagi hanya untuk mendapatkan pekerjaan tetapi ilmu yang didapatkan itu untuk diterapkan.

Leave a comment